Senin, 14 Juli 2008

Elizabeth Blackwell, Biografi Singkat Tentang Dokter Perempuan Pertama

Article image

(5210 bytes)
Elizabeth Blackwell (3 Februari 1821 – 31 Mei 1910), Perempuan pertama di Dunia yang berhasil memperoleh gelar M.D.

Oleh Eko Cahyadi (Mahasiswa FK UII Angkatan 2004)

Tulisan ini juga dimuat di buletin FULDFK wil. Jateng-DIY

Pernah nonton film seri “Jewel in the Palace” ?? tentu saja rata-rata dari kita pernah menonton film yang mengisahkan tentang Dae Jang Geum, Tabib perempuan pertama dari kerajaan Dinasti Joseon di Korea, dan tahukah kalau cerita itu benar-benar terjadi? Nah bagaimana kalau dokter modern perempuan pertama didunia, adakah kita mengetahuinya?? barangkali terpikir untuk mengetahuinya pun tidak ya??

Isu masalah gender yang terjadi pada akhir abad ke-19 ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia, di negara Eropa dan Amerika yang kala itu sudah mengalami kemajuan berbagai bidang pun ternyata masih meributkan masalah gender. Di bidang kedoktean hal ini dibuktikan dengan belum adanya anak perempuan yang dapat atau diperbolehkan berkuliah di sekolah-sekolah kedokteran di Amerika Serikat. Namun beruntunglah ternyata ada juga kartini kedokteran yang bernama Elizabeth Blackwell yang telah berhasil mengilhami dan membuktikan bahwa ternyata ilmu kedokteran yang masih didominasi oleh kaum laki-laki juga dapat dipraktikkan oleh kaum perempuan.

3 Februari 1821 telah lahir perempuan pertama yang kelak melakukan praktik kedokteran di amerika serikat, dengan gelar dokter (disana disebut Doctor of Medical). Dia lahir di Bristol, Inggris, anak ketiga dari sembilan bersaudara yang lahir dari seorang penyuling gula yang saat itu sudah sanggup memberikan pendidikan pada anak-anaknya. Pada tahun 1831, keluarganya pindah ke AS, dan mendirikan usaha penyulingan di kota New York. Setelah kematian ayahnya dia mengambil karir sebagai guru. Namun karena lebih menginginkan berpraktik dibidang kedokteran dia tinggal dirumah seorang dokter dan menggunakan sepanjang waktunya mempelajari literatur kedokteran dari perpustakaan sang dokter.

Setelah merasa mempunyai bekal ilmu untuk mendaftar sekolah kedokteran, Blackwell mencoba peruntungannya mendaftar di beberapa sekolah kedokteran yang terkemuka di AS tapi ditolak semua. Akhirnya dia pun mencoba mendaftar di sekolah kedokteran yang lebih kecil, termasuk Geneva College di New York (sekarang now Hobart and William Smith Colleges). Dia diterima disana --secara kebetulan, karena sekolah itu membuat sebuah taruhan, dan mahasiswa disana mengira itu hanya sebuah tipuan atau lelucon-- dan menantang para profesor dan mahasiswa bahwa dia bisa menyelesaikan pendidikannya. Kenyataan membuktikan dia bisa bertahan dan selalu mendapat peringkat pertama dikelasnya. Pada 23 Januari 1849, dia berhasil disumpah menjadi perempuan pertama yang mendapat M.D. (gelar dokter disana) dan menjadi dokter perempuan dunia yang pertama.

Setelah lulus, dia melanjutkan studi di paris dan london, dan kembali ke New York pada tahun 1851. Namun, lagi-lagi masalah gender kembali diributkan. Semua rumah sakit menolak mempekerjakannya sebagai dokter (mungkin karena kebanyakan para dokternya laki-laki semua yang merasa tersaingi oleh kehadiran dokter perempuan, seperti filmnya Jang Geum). Tidak mau putus asa dia mendirikan balai pengobatan sendiri di daerah miskin NY pada tahun 1857. Balai tersebut bernama “New York Infirmary for Indigent Women and Children” (Rumah Sakit New York Untuk Perempuan Dan Anak Miskin). sekarang bernama "New york Infirmary"
Pada saat perang sipil amerika pecah, dia masih melatih para perawat dan pada tahun 1868 dia mendirikan sekolah kedokteran di balai pengobatannya yang secara formal mendidik dan melatih para perempuan menjadi dokter.

Belum puas dengan perjuangannya di AS. Blackwell juga berniat ingin melanjutkan perjuangannya dan kembali di Eropa. Akhirnya pada tahun 1869 dia menyerahkan kepengurusan sekolah kedokteran tersebut pada Emily, adiknya yang juga dahulu juga mengalami nasib yang sama yaitu ditolak dan dicela berkali-kali karena mencoba mendaftar di sekolah kedokteran. Blackwell kembali ke inggris dan disana bersama dengan Florence Nightingale, seorang temannya, dia membuka “London School of Medicine for Women”, sekolah kedokteran khusus untuk para wanita. Blackwell juga menjadi dokter pertama yang tercatat di Inggris melalui UK Medical Register. Dia pensiun pada umur 86 tahun dan tidak pernah menikah. Hasil jerihpayahnya berhasil membuktikan bahwa kemampuan perempuan di bidang kedokteran sama dengan para laki-laki, dan dia berhasil menghapus anggapan pada saat itu bahwa secara alamiah dan bakat perempuan ditakdirkan menjadi perawat saja. Hal itu terbukti sampai sekarang di indonesia dengan Menkes-nya yang sekarang adalah juga perempuan.

Kehidupannya yang luar biasa di abadikan dalam otobiografi, Pioneer Work in Opening the Medical Profession to Women (1895). Ketika meninggal dia di makamkan di daerah terpencil di skotlandia.

Tidak ada komentar: